Simpang Teritip, UBB-- Tim Proyek Kemanusiaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Bangka Belitung (UBB) gelar seminar dan workshop dengan tema “Penguatan SDGs Menuju Zero Stunting di Kantor Desa Pelangas”, pada Jumat (18/08/23).

Tim yang terdiri dari tiga orang ini, diketuai oleh Elsa Madina (Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Politik) dan anggota tim Adelia Putri (Mahasiswa Prodi Ilmu Politik) dan Anisa Tri Wulandari (Mahasiswa Prodi Sosiologi), serta Novendra Hidayat Selaku Fasilitator.

Sebagai fasilitator, Dr. Novendra Hidayat, S.IP., M.Si. berharap  MBKM Proyek Kemanusiaan Pelangas ini harus terus digiatkan.

“Permasalahan stunting adalah permasalahan krusial yang perlu kita selesaikan secara bersama, seluruh pihak, pemerintah, masyarakat dan segenap stakeholders perlu terus bahu-membahu hingga zero stunting dapat tercapai,” ucapnya.

Sementara itu, sebagai mitra MBKM Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang turut hadir dalam acara tersebut, menyoroti tentang pentingnya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam rangka penumbuhan kesadaran keluarga dalam peningkatan kualitas lingkungan  hidup dan kawasan pemukiman yang sehat.

Tidak hanya berbicara mengenai stunting, sebagai narasumber pertama pada kegiatan ini Mexsi Diansah, S.K.M, menjelaskan pula terkait Bank Sampah.

Menurutnya, Bank sampah ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, khusunya dalam pengelolaan sampah yang tidak berguna, yang kemudian bisa dikelola dan di berdayakan hingga sampah memiliki nilai yang ekonomis dalam membantu masyarakat desa.

Sementara itu, pemateri kedua Fianda Revina Widyaastuti, SKM, M.Si. menyebutkan bahwa pengelolaan sampah dari rumah tangga akan dijadikan Ecoenzym.

“Ecoenzym ini merupakan hasil dari limbah organik seperti ampas buah, sayuran, gula  merah, dan air yang kemudian dapat diolah sehingga menghasilkan manfaat dan khasiat terhadap kesehatan, selain itu hasil nya juga dapat digunakan sebagai pengganti deterjen, sabun, sabun cuci piring, sampho, dll yang lebih alami sebab terbuat dari limbah sampah organic,” ujar Fianda.

Sedangkan Tutun Ermawati, S.Si.,M.M, sebagai narasumber ketiga lebih memberikan tentang tata cara dan praktek pembuatan Eco enzym yang baik dan benar.

Dimana praktek ini dilihat dan diikuti secara langsung okeh masyarakat desa pelangas yang kemudian dimulai dari beberapa tahap hingga selesai yang perlu dilakukan dalam praktek pembuatannya. (Tim Proyek Kemanusian Desa Pelangas)